• Breaking News

    binahon blog personal berbagi pengalaman seputar kesehatan,internet,budidaya,mitos dan budaya

    Wednesday, May 11, 2016

    kopi santan khas blora

    kopi santan khas blora,yang belum pernah mendengar kopi santan mungkin terlihat aneh,dan bertanya-tanya,kopi kog di campur santan trus gimana rasanya..? yang pasti bikin ketagihan.di coba aja kalu tak percaya kika berkunjung ke blora.


     Pengusaha kuliner kopi kothok dan kopi santan (santen) kelapa di desa Jepangrejo Kecamatan Blora, Jawa Tengah, menghabiskan puluhan kilogram gula tiap minggu untuk memenuhi selera pecandu minuman khas daerah setempat. Selain itu sejumlah butir buah kelapa dan kopi mendominasi pemenuhan kebutuhan kuliner sejak puluhan tahun itu.


    Salah seorang penjual kopi santan desa Jepangrejo, Rukini (39), di Blora, mengatakan, minuman kopi santan kelapa tidak terdapat di daerah lain, sebab di Kecamatan Blora, hanya dirinya yang membuka dan melestarikan usaha turun-temurun yang  sudah sangat di kenal.


    "Mungkin kalau di kecamatan Blora, hanya saya yang membuka usaha minuman kopi santan kelapa," katanya.

    Menurut dia, pernah ada beberapa orang yang belajar kepadanya dan ingin mengembangkan usaha kopi santan, tetapi akhirnya tutup karena sepi peminat atau mungkin rasanya lain.

    "Mungkin juga kurang sabar, sebab membutuhkan proses untuk bisa dikenal," katanya.

    Dia menjelaskan, sudah lebih dari lima tahun meneruskan usaha warisan dari neneknya yang bernama Sakijah (almarhum), sebab sejak dia kecil neneknya sudah membuat kopi santan kelapa untuk dijual.

    "Awalnya, kata nenek saya, coba-coba membuat kopi yang dicampur santan kelapa untuk sajian berbuka puasa keluarga, namun karena rasanya enak dan khas akhirnya diteruskan untuk dikembangkan membuka usaha kopi santan, jadi kopi santan ini sudah puluhan tahun," ujarnya.

    Segelas kopi santan, kata dia, cukup Rp 2000,-. Meski demikian per minggu menghabiskan 50 kilogram gula pasir untuk memenuhi pecandu kopi santan dan kopi hitam kothokan di warungnya.

    Para peminat kopi santan kelapa, menurut dia, kebanyakan warga masyarakat desa sekitar, namun juga ada yang datang dari luar Kabupaten Blora seperti dari  Bojonegoro, Pati, Solo dan Grobogan, sebab mereka penasaran dan ingin mencicipi. 

    "Dalam sehari rata-rata butuh enam kilogram kopi dan 10 buah kelapa untuk diambil santannya," ujarnya.

    Jika ada pertemuan atau kunjungan pejabat ke desa Jepangrejo, kata dia, biasanya perangkat desa juga memesan kopi santan sebagai pelengkap sajian kuliner lainnya.

    Cara pembuatan kopi santan, kata dia, memerlukan waktu agak lama, sebab harus memeras kelapa yang sudah diparut untuk diambil santannya kemudian dicampur kopi, lantas dipanaskan dan dicampuri gula secukupnya.

    "Setelah dipanaskan beberapa menit, kopi santan siap untuk disajikan dan diminum, dan rasanya agak berbeda dengan kopi biasa," katanya.

    Bagi yang tidak terbiasa, kata dia, pada awalnya akan merasa mual, namun rata-rata jika sudah terbiasa meminum kopi santan akan menjadi  ketagihan.

    Salah seorang penyuka kopi santan, Suntoyo, mengatakan, menikmati kopi santan Jepangrejo merupakan sisi lain kuliner yang tidak dijumpai di daerah lain.

    sumber:infoblora.com

    No comments:

    Post a Comment