Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Spanduk-spanduk bertuliskan “Marhaban Ya Ramadhan” sudah tampak terpasang di mana-mana. Bagi umat Muslim, bulan Ramadhan memang menjadi bulan yang istimewa karena ada banyak sekali keutamaan dalam bulan ini. Pada bulan ini semua ibadah dilipatgandakan pahalanya, dosa-dosa diampuni, doa-doa dikabulkan, dan terdapat satu malam yang kemuliannya melebihi malam seribu bulan, yakni malam Lailatul Qadr.
Tak hanya dari aspek religi, dilihat dari kacamata sosial bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang istimewa karena pada bulan ini akan menjadi momen pertemuan keluarga. Para perantau biasanya banyak yang pulang ke kampung halamannya demi berkumpul dan bertemu kembali dengan keluarga, tetangga, atau teman masa kecil.
Barangkali karena berbagai keistimewaan itulah, masyarakat menyambut dan mengisi bulan Ramadhan penuh antusias, dengan berbagai cara yang unik dan khas. Kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keunikan dan keberagaman fenomena di bulan Ramadhan. Seperti di kampung saya misalnya, terdapat beberapa tradisi unik dalam menyambut, mengisi, dan mengakhiri bulan Ramadhan.
Menyambut Bulan Ramadhan
1. Mencukur rambut
Konon, pencukuran rambut ini bertujuan untuk mengurangi tingkat keberatan kepala dan menjauhkan dari rasa pusing saat puasa. Entah itu benar atau tidak, saya pun dulu pernah melakukannya. Dan buktinya memang iya, meski dilanda lapar, saya tidak lantas merasa pusing seperti yang pernah saya alami di bulan-bulan selain Ramadhan. Kalau sudah begini, pasti yang paling senang adalah tukang cukur, kebanjiran pelanggan Gan. #Aseeekk
2. Memotong kuku
Tradisi ini banyak dilakukan oleh gadis-gadis remaja, tujuannya untuk mempercantik diri di bulan suci.
Tak hanya dari aspek religi, dilihat dari kacamata sosial bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang istimewa karena pada bulan ini akan menjadi momen pertemuan keluarga. Para perantau biasanya banyak yang pulang ke kampung halamannya demi berkumpul dan bertemu kembali dengan keluarga, tetangga, atau teman masa kecil.
Barangkali karena berbagai keistimewaan itulah, masyarakat menyambut dan mengisi bulan Ramadhan penuh antusias, dengan berbagai cara yang unik dan khas. Kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keunikan dan keberagaman fenomena di bulan Ramadhan. Seperti di kampung saya misalnya, terdapat beberapa tradisi unik dalam menyambut, mengisi, dan mengakhiri bulan Ramadhan.
Berikut ini berbagai keunikannya:
Menyambut Bulan Ramadhan
1. Mencukur rambut
Konon, pencukuran rambut ini bertujuan untuk mengurangi tingkat keberatan kepala dan menjauhkan dari rasa pusing saat puasa. Entah itu benar atau tidak, saya pun dulu pernah melakukannya. Dan buktinya memang iya, meski dilanda lapar, saya tidak lantas merasa pusing seperti yang pernah saya alami di bulan-bulan selain Ramadhan. Kalau sudah begini, pasti yang paling senang adalah tukang cukur, kebanjiran pelanggan Gan. #Aseeekk
2. Memotong kuku
Tradisi ini banyak dilakukan oleh gadis-gadis remaja, tujuannya untuk mempercantik diri di bulan suci.
Saat bulan Ramadhan tiba
3. tarawih pertama full
Mungkin karena pertama ramadhan pertama kali ya jadi masjid sama mushola full sampai saya sendiri gk kebagian tempat hehehe ( pada dasarnya malas tarawih sih ),dan hari selanjutnya mengalami kemajuah shof sholat (mulai berkurang minat tarawih )dan lama kelamaan sepi deh mushola dan masjidnya.
4. Berbuka puasa dengan makanan enak di hari pertama
Mungkin karena ingin memanjakan diri karena sudah berpuasa sehari penuh, makanya berbuka puasanya dengan daging ayam. Dan itu seolah telah menjadi kewajiban. Besoknya kembali lagi ke menu-menu biasa.
5.membawa makanan ke Masjid
Saat puasa sudah hari ke 20 mulai tuh makanan berdatangan kalau di desaku di debut dengan istilah 21 an (selikuran) di mana menyambut malam Lailatul Qadr,makanan sampe ke bawa pulang.saking banyaknya.
Mengakhiri Bulan Ramadhan
6. Mencuci meja dan kursi
Di akhir bulan Ramadhan, masyarakat kian disibukkan dengan aktivitas rumah, pada hari-hari itu rumah tampak bersih, begitupun dengan perabot rumah bahkan sampai kuali, dan perabot dapur lainnya juga dibersihkan. Entahlah, tujuan yang pasti apa namun sebagian besar masyarakat di kampung saya melakukannya.
7. Gotong royong membersihkan makam
Tradisi ini dimaksudkan memberikan penghormatan dan mengabarkan kebahagiaan kepada keluarga yang telah lebih dulu meninggal dunia. Dilakukan sehari sebelum lebaran, biasanya di waktu pagi karena pada sore harinya, akan banyak warga yang nyekar (berziarah).
8. Menabuh beduk sehari penuh 1 hari menjelang lebaran
Di kampung saya, beduk memang menjadi instrumen penting selama bulan Ramadhan, bahkan sering kali beduk jadi jebol dibuatnya. Satu hari menjelang bulan Ramadhan, beduk akan ditabuh seharian penuh, mengabarkan bahwa besok lebaran.
9. Menyapu bersih semua semua sisi halaman rumah
Tradisi ini dilakukan pagi-pagi, setelah salat subuh atau sebelum salat ied. Biasanya semua anggota keluarga terlibat semua. Pada pagi itu semua orang sekampung tampak sangat kompak menyapu halaman rumahnya. Haha...Mungkin itu merupakan manifestasi untuk kembali pada kesucian dan bersihnya diri dari kesalahan karena akan saling bermaaf-maafan.
10.Hari paling kaya buat anak kecil
Pada lebaran tiba adalah hari yang paling di tunggu anak-anak, dimana pada hari itu anak-anak mendapat uang,dari sanak saudara,tetangga,dan dalam sehari bisa dapat ratusan ribu loh,gimana tidak,setelah dapat uang, langsung pulang dan mencari target rumah-rumah yang memberikan pesangon banyak. ah jadi ingin balik anak-anak lagi rasanya hehehe
Itulah tadi beberapa tradisi unik bulan Ramadhan yang ada di kampung saya. Semoga bermanfaat dan menambah khasanah keunikan bulan Ramadhan di Indonesia. Marhaban Ya Ramadhan.
Oh iya, bagaimana dengan tradisi unik bulan Ramadhan di tempat Anda?
No comments:
Post a Comment